Senin 22 Oct 2012 23:25 WIB

Al-Khaula' binti Tuwait, Ketaatan Sewangi Parfum (3-habis)

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: blogspot.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Kondisi ini membuat hatinya gundah. Ia menghadap Aisyah dan mengadukan apa yang ia alami. Aisyah menyarankan agar al-Haula’ meminta petuah kepada Rasulullah secara langsung.

“Aku mendapati aroma wangi al-Haula’, apakah ia tengah berkunjung kemari? Apa yang ia cari?” kata Rasulullah.

Aisyah menjawab, “Ia datang bukan hendak menawari sesuatu, tetapi kedatangannya untuk mengadukan perilaku sang suami.”

Al-Haula’ lantas bertutur kisahnya kepada Nabi. “Pergilah, dengarkan dan taati suamimu wahai perempuan,” titah Rasul. Al-Haula’ pun bertanya, apa ganjaran yang akan ia terima dari buah ketaatannya?

Rasulullah menjawab bahwa hak suami atas istri ialah melayaninya sepenuh hati, tidak berpuasa satu hari pun tanpa seizinnya, kecuali puasa wajib. Jika tetap dilakukan maka istri itu akan berdosa dan puasanya tak diterima.

Rasul juga menjelaskan kepada al-Haula’, hendaklah istri tidak membelanjakan apa pun dari harta suami, kecuali dengan izinnya. Bila tetap dilakukan maka suami mendapat pahala, sedangkan istri berdosa.

Rasul juga bersabda, perempuan tidak boleh keluar rumah bila tak mengantongi izin suami. Bila tetap keluar tanpa izin maka Allah akan melaknatnya dan para malaikat murka sampai istri bertobat, sekalipun sang suami telah berlaku zalim.

Al-Haula’ menanyakan, apakah semua ini berlaku walaupun suami zalim? Rasulullah membenarkannya. “Lalu, apa ganjaran untuk istri yang taat?” tanya al-Haula’.

Rasulullah menjawab, tidak ada yang pantas bagi istri yang taat kepada suami, memenuhi haknya, mengumbar kebaikannya, dan tidak berkhianat atas jiwa dan hartanya, kecuali istri tersebut berhak atas satu derajat di bawah para syahid kelak di surga.

Jika sang suami seorang Mukmin dan berpekerti baik maka mereka akan dipertemukan kembali di surga. Bila tidak (mukmin dan berperangai baik) maka Allah akan menikahkannya dengan seorang syahid. Al-Haula’ contoh mulia bagi Muslimah. Ketaatannya semerbak, sewangi parfum yang ia perjualbelikan dan pergunakan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement