REPUBLIKA.CO.ID,SURIAH - Aktivis oposisi Suriah kembali melakukan pemboman di kota-kota besar, Sabtu (27/10). Hal tersebut dilakukan ditengah perayaan keagamaan Idul Adha.
Bom mortir yang ditembakkan pada sabtu pagi ke arah pemukiman penduduk. Pemboman terjadi pada hari kedua gencatan senjata.
"Tentara mulai menembakkan mortir sejak pukul 7 pagi, dan terhitung sudah 15 ledakan dalam satu jam," ujar Mohammed Doumay, seroang aktivis yang saat itu berada di pingiran jalan Damaskus, Douma.
Militer Suriah mengatakan, pihak mereka menanggapi serangan oleh gerilyawan pada jumat (26/10) kemarin. Mereka memang berjanji untuk menghentikan kegiatan militer selama liburan Idul Adha, namun berhak untuk bereaksi terhadap tindakan pemberontak.
Komando Umum Angkatan Bersenjata memberikan pernyataan bahwa pelanggaran geatan senjata dilakukan oleh 'teroris'. Mereka menembaki pos pemeriksaan dan membom sebuah mobil patroli polisi militer di Aleppo.
Lebih dari 150 orang tewas pada Jumat kemarin.Sebanyak 43 tentara tewas dalam penyergapan selama bentrokan. Sebuah bom mobil berkekuatan besar menewaskan lima orang di Damaskus.
Kekerasan awalnya sdah berkurang di beberapa daerah pada jumat kemarin. Namun pelanggaran gencatan senjata oleh kedua belah pihak kembali terjadi ketika perayaan Idul Adha kemarin.