REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Innalillahi wainna illaihi rajiun. Jamaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci terus bertambah.
Jumat (2/11), sebanyak sembilan orang jamaah tutup usia. Sehingga, total jamaah yang meninggal dunia di Arab Saudi mencapai 256 orang.
Jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat bertambah semakin cepat setelah pelaksanaan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).
''Setelah puncak ibadah di Armina jamaah haji kita mengalami kelelahan,'' ujar Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah, dr Muh Ilyas Ambo Tuwo SpPd-KP kepada Republika Online.
Sebelum puncak haji di Armina jumlah jamaah yang wafat hanya sebanyak 114 orang. Itu berarti selama Armina dan pasca-Armina jumlah jamaah yang wafat bertambah sebanyak 142 orang. ''Polanya dari tahun ke tahun memang seperti itu,'' tutur Ilyas.
Seharusnya, kata dia, setelah menunaikan prosesi ibadah haji di Armina dan thawaf ifadah jamaah haji beristirahat terlebih dahulu. Namun, tutur Ilyas, jamaah justru kian bersemangat beribadah sunah dan banyak yang melalaikan kesehatannya.
''Saya menemukan ada jamaah yang sesak nafas karena terlalu memporsir ibadah sunah tanpa mempertimbangkan kondisi fisik,'' ungkap Ilyas.
Pihaknya meminta agar jamaah haji yang masih berada di Makkah untuk tetap menjaga kondisi fisik dan pola makan. Jamaah diharapkan tak memorsir diri untuk beribadah sudah jika fisik telah kelelahan.
''Jamaah juga harus memperbanyak minum agar tak dehidrasi,'' ungkap Ilyas. Jamaah disarankan untuk meminum segelas air setiap jam.
Jamaah juga diimbau untuk mengonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C.