REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas Sekjen Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI), Tigor Shalom Boboy, mengatakan tidak akan mudah merealisasikan permintaan Menpora yang mengimbau KPSI melepas pemain Liga Super Indonesia (LSI) ke timnas.
Alasannya karena Menpora tidak bisa begitu saja melakukan intervensi kepada permasalahan sepak bola. Apalagi KPSI menganggap bahwa PSSI juga mempunyai banyak kesalahan dan telah melanggar statuta.
“Djohar sudah di-mosi tidak percaya oleh anggotanya dan tidak diakui oleh anggotanya sampai terjadi KLB. Kami memiliki ketua umum, dan ketua umum PSSI KLB yang nantinya akan memutuskan balasan surat ini.” kata Tigor.
Ketua KPSI, La Nyalla Mattaliti juga mengungkapkan hal senada. Dia mengatakan tidak bisa mengambil keputusan begitu saja meskipun sudah ada surat dari Menpora. "Kami akan merespons surat tersebut melalui pembahasan rapat Komite Eksekutif yang akan dilaksanakan pada 10 November. Setelah itu baru akan ada keputusan," ujar La Nyalla.
Seperti diketahui, surat imbauan Menpora itu tidak terlepas dengan permasalahan yang saat ini masih mendera timnas Indonesia, khususnya pemanggilan pemain LSI. Sebab, dari enam pemain yang masuk dalam skuat bentukan Nil Maizar, baru pemain Persija Bambang Pamungkas yang bergabung.
Lima pemain lain, yakni Firman Utina, I Made Wirawan (Persib), Hamka Hamzah, Ahmad Bustomi (Mitra Kukar), dan Patrich Wanggai (Persipura) tidak bisa bergabung karena dilarang klub masing-masing. Bahkan, timnas baru saja ditinggal kiper Syamsidar yang baru saja direkrut Mitra Kukar.