REPUBLIKA.CO.ID, Buronan pemerintah Irak, Tareq al-Hashemi diberitakan bertemu dengan sejumlah agen mata-mata Israel, Mossad di Turki beberapa hari terakhir ini. Demikian dilaporkan sumber media Irak, Al Mustakbal Al-Iraqi, Rabu, (7/11).
Mengutip sumber berita Al Mustakbal Al-Iraqi yang mengutip sumber informasi dari wilayah Kurdistan Irak mengatakan Hashemi sebelum pertemuan, mengirimkan surat kepada politisi rezim Zionis dan badan-badan intelijen AS untuk mengadakan pertemuan.
Laporan itu, seperti dikutip Kantor Berita Fars, juga mengatakan buronan Irak, yang juga mendapat dukungan dan ikon penting rezim Arab Saudi itu, semakin merapat ke Israel setelah ia merasa kecewa dengan bantuan pejabat AS.
Laporan itu menambahkan, beberapa hari ke depan, Hashemi akan mengunjungi Israel untuk mencapai kesepakatan dengan para pejabat rezim Zionis.
Sebelumnya, Tareq al-Hashemi dijatuhi hukuman mati keempat kalinya secara in absentia pada Ahad (4/11), terkait serangan mematikan yang menargetkan para penziarah.
Menurut Bayraqdar, upaya serangan bom mobil itu dilakukan pada Desember 2011 selama acara peringatan Asyura, ketika para peziarah berjalan menuju kota Karbala.
Bayraqdar dan ketua tim pengacara Hashemi, Muayad al-Izzi, mengatakan, vonis itu merupakan hukuman mati keempat yang dijatuhkan pada Hashemi itu sejak September.
Hashemi pada Kamis (1/11) dijatuhi hukuman mati terkait dengan pembunuhan seorang pejabat senior kementerian dalam negeri.
Ia dijatuhi dua hukuman mati pertama dalam sidang pada 9 September untuk kasus tiga pembunuhan. Pada hari yang sama, gelombang serangan mematikan terjadi di Irak, menewaskan puluhan orang.
Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki sejak Desember 2011 mengupayakan penangkapan Tareq al-Hashemi atas tuduhan terorisme dan kejahatan lainnya.