REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN -- Saat yakin tentang ajaran Islam, Hussein Abdulwaheed Amin tak ingin menjadi muslim karena hubungan asmara.
Tapi ia mengakui pernikahannya itu menjadi awal ketertarikannya terhadap Islam. Pada akhirnya, hubungannya gagal pada 2001.
Meski begitu, ketertarikannya terhadap Islam tidak goyah sedikit pun. "Saya menjadi muslim karena niatan tulus. Agama, Tuhan terlalu penting untuk dianggap remeh," kata seperti disitat Arabnews.com.
Ketulusannya itu mengubah pandangannya tentang Islam. Ia menyayangkan Islam dipandang sebagai agama penuh kebencian. Padahal, pandangan itu lahir dari kurangnya pemahaman terhadap ajaran Islam.
"Anda tahu, ekstrimis itu secara tidak langsung membuat masyarakat internasional memahami ajaran Islam," tegasnya mengakhiri.
Hussein: Islam Puaskan Saya Secara Intelektual & Teologis
Hussein: Islam Mutlak Ajarkan Keesaan Tuhan