REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -— Menyusul kasus hukum yang membelit Diego Michiel, timnas Indonesia kini dihinggapi krisis di lini pertahanan. Pasalnya, selain Diego, timnas juga harus kehilangan Hengki Ardiles yang biasa menyisir sektor kanan pertahanan Garuda.
Kini, timnas praktis tinggal menyisakan Arthur Irawan yang biasa bermain di posisi itu. Pelatih timnas, Nil Maizar, mengatakan, timnas memiliki beberapa alternatif pemain yang bisa mengisi posisi yang ditinggal Diego. Selain Arthur, Nil masih mengantongi nama Novan Setya dan Nopendi yang bisa digeser ke sisi kanan.
“Ada Diego lebih baik bagi tim ini. Walau begitu, kita juga ada beberapa pemain yang bisa menutupi posisi di pertahanan,” ujar Nil kepada sejumlah wartawan, kemarin.
Selain nama Nopendi dan Novan Setya, timnas juga punya Valentino Telaubun. Pemain asal klub Bontang FC ini sudah teruji bermain di lini pertahanan kala berlaga di pertandingan persahabatan melawan Filipina. Namun Nil juga punya alternatif lain untuk menutupi kekurangan di sektor kanan.
Alternatif itu adalah dengan mengubah skema permainan, dari 4-4-2 menjadi 3-5-2. Dengan formasi tiga pertahanan, praktis Nil membutuhkan dua pemain yang bertipikal pemain bek sayap. Jika merujuk percobaan di sesi latihan timnas, maka nama Novan Setya, Nopendi, dan Oktovianus Maniani berpeluang untuk mengisi dua posisi di bek sayap.
Sedangkan sosok Wahyu Wijiastanto, Hamdi Ramdan, dan Valentino menjadi tiga pemain yang bisa dioperasikan sebagai bek tengah. “Kami menggunakan dua formasi (4-4-2 dan 3-5-2) sebagai strategi untuk menghadapi lawan dan juga untuk menyiasati kekurangan pemain,” ujar Nil.
Bila bermain dengan skema 3-5-2, Nil sejatinya masih menyimpan sosok Andik Vermansyah yang bisa dicoba sebagai wing bek kanan. Pasalnya, saat menjalani masa berlatih di DC United September lalu, Andik sempat ditempatkan di posisi tersebut.
Tidak tertutup kemungkinan, pemain yang biasa berposisi sebagai gelandang akan diuji untuk bermain di sisi pertahanan. “Saya akan lihat kemampuan pemain yang tepat bagi kebutuhan tim,” ujar Nil diplomatis.