Senin 26 Nov 2012 21:47 WIB

Penerimaan Pajak Capai Rp 698 triliun

Rep: A Syalaby Ichsan/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Wajib Pajak Besar Satu Gambiir, Jakarta.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Wajib Pajak Besar Satu Gambiir, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Realisasi penerimaan pajak hingga Rp 14 November 2012 mencapai Rp 698 triliun. Dirjen Pajak, Fuad Rahmany, mengaku memang terjadi perlambatan dari penerimaan pajak akibat imbas ekonomi global. Namun, Fuad enggan menjelaskan apakah target penerimaan pajak tahun 2012 akan tercapai atau tidak.

Meski demikian, Fuad meyakini hingga akhir November realisasi penerimaan pajak meningkat."Pokoknya sampai saat ini saya belum bisa bilang penerimaan pajak tercapai atau tidak. Yang ada saya usaha,"tegas Fuad di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (26/11).

Seperti diketahui, target penerimaan pajak seperti yang dicantumkan dalam APBN-P 2012 adalah sebesar Rp 817 triliun. Sementara target total penerimaan pajak - ditambah penerimaan bea dan cukai - yakni sebesar Rp 885 triliun.

Fuad menjelaskan sektor komoditas terpukul akibat penurunan harga-harga komoditas sebagai dampak perlambatan ekonomi dunia. Padahal, tutur Fuad, penerimaan pajak masih bergantung pada pajak penghasilan.

Fokus utama, sebut Fuad, masih mengejar pajak penghasilan. Menurut dia saat ini direktorat jendral pajak sudah berupaya melakukan ekstenfikasi dengan membuka ribuan wajib pajak untuk menaikkan target penerimaan pajak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement