Jumat 07 Dec 2012 09:11 WIB

PBB dan OPCW Bahas Senjata Kimia Suriah

Serangan Israel ke Gaza tahun 2008 lalu yang diduga menggunakan senjata kimia
Foto: AP Photo
Serangan Israel ke Gaza tahun 2008 lalu yang diduga menggunakan senjata kimia

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Kamis (6/12), mengadakan pembicaraan telepon dengan Ahmet Uzumcu, pemimpin Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), mengenai senjata kimia Suriah.

Kedua pejabat itu juga membahas laporan baru-baru ini tentang rencana kemungkinan penggunaan senjata tersebut, kata juru bicara PBB dalam taklimat harian di Markas PBB, New York.

Martin Nesirky, Juru Bicara Ban, mengatakan pemimpin PBB tersebut telah mengirim surat lagi kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad pada Selasa (4/12). Ban mendesak Bashar agar menahan diri dari penggunaan senjata semacam itu dalam kondisi apa pun dan menggaris-bawahi tanggung jawab mendasar pemerintah Suriah guna memastikan keselamatan dan keamanan simpanan senjata tersebut.

Menurut Nesirky, Ban telah menyampaikan keprihatinannya kepada Bashar mengenai masalah itu beberapa bulan lalu, demikian laporan Xinhua, Jumat pagi.

Pemimpin PBB tersebut kembali menyatakan penggunaan senjata semacam itu akan menjadi "kejahatan memalukan dengan konsekuensi besar".

Suriah adalah satu dari delapan negara yang belum bergabung dengan Konvensi Senjata Kimi, yang saat ini memiliki 188 pihak negara. Negara lain adalah Angola, Republik Demokratik Kongo, Republik Rakyat Demokratik Korea, Mesir, Israel, Myanmar, Somalia dan Sudan Selatan.

Pada 27 November, Ban Uzumcu menyeru Suriah dan tujuh negara lain agar bergabung dalam Konvensi Senjata Kimi "tanpa menunda-nunda".

Pemerintah Suriah telah mengatakan negara itu takkan menggunakan senjatanya terhadap "rakyatnya sendiri"

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement