REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak Kamis (23/8) pukul 15:20 WIB, video ancaman kerusuhan pada Pemilukada DKI Jakarta 2012 berjudul 'Koboy Cina Pimpin Jakarta' tidak bisa dibuka di situs Youtube. Padahal, hingga pukul 15:12 WIB, video masih bisa dibuka.
Kemungkinan besar video tersebut dihapus pihak Youtube. Terakhir kali sebelum dihapus, video tersebut sudah dilihat 16.519 penonton. (baca: Video 'Koboy Cina Pimpin Jakarta' Dilihat 16.000 Penonton).
Ketika video diputar muncul tulisan, "Video ini telah dihapus karena kontennya melanggar persyaratan layanan YouTube."
Diduga penghapusan video itu setelah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto menginstruksikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Tifatul Sembiring segera menghentikan tayangan video berbau SARA tersebut. Djoko menilai video yang diunggah karena sangat tidak bermanfaat dan tidak baik. (baca: Menko Polhukam Minta Menkominfo Hentikan Video Kerusuhan).
"Masyarakat dan media massa untuk tidak terpancing dan terpengaruh tayangan video tersebut karena provokasi tidak bertangung jawab ini akan merusak kerukunan kita yang harus kita jaga di masyarakat yang memang budaya yang beraneka ragam. Ini mencederai demokrasi kita dan proses pilkada Jakarta ini," imbau Menko Polhukam saat menggelar jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (23/8).
Video itu berisi penolakan dan ancaman terhadap etnis keturunan Tionghoa agar tidak menggunakan hak pilihnya pada ronde kedua Pemilukada DKI. Video ancaman berjudul 'Koboy Jakarta Pimpin Jakarta' itu sudah menyebar luas di internet dan dapat akses di situs Youtube. (baca: Video Ancaman Kerusuhan Pilkada DKI Beredar).
Seorang pria menjadi narator dari video berdurasi dua menit tersebut. Sembari memegang sebilah senjata tajam seperti sebuah parang, dengan suara serak dan sangar pria yang wajahnya sengaja disamarkan tersebut dengan nada mengancam mengatakan, "Kami pemuda penyelamat Jakarta memberi ultimatum kepada warga keturunan untuk tidak memilih di pemilukada atau...."
Setelah pria tersebut melontarkan ancamannya, muncul video kerusuhan Mei 1998 di berbagai daerah di Jakarta, dimana warga keturunan Tionghoa menjadi korbannya. Di menit di menit 01:08, pria itu kembali melontarkan ancaman yang sama, "Kami pemuda penyelamat Jakarta memberi ultimatum kepada warga keturunan untuk tidak memilih di pemilukada atau...."