Ahad 09 Dec 2012 19:57 WIB

Iran Sita 11 Ton Obat Terlarang

Bendera Iran/ilustrasi
Foto: politico.ie
Bendera Iran/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Polisi perbatasan Iran telah menyita lebih dari 11 ton obat terlarang di Provinsi Sistan dan Baluchestan di bagian tenggara negeri tersebut, demikian laporan kantor berita setengah resmi, Mehr, Ahad.

Kepala Polisi Perbatasan Iran, Brigadir Jenderal Hossein Zolfaqari, Sabtu (8/12), mengatakan setelah 36 jam bentrokan dengan penyelundup, 11,039 ton narkotika disita. Di antaranya, 10,639 ton adalah opium dan sisanya ganja, ia menambahkan.

Itu adalah pengiriman terbesar yang pernah disita sejak 1979, kata Zolfaqari sebagaimana dikutip.

Pasukan polisi perbatasan, yang telah diberitahu mengenai gerakan yang direncanakan obat terlarang melintasi perbatasan, ditempatkan di sepanjang 77 kilometer perbatasan antara Iran dan Pakistan.

Polisi perbatasan Iran bentrok dengan penyelundup dan menyita barang kiriman tersebut setelah menewaskan seorang penyelundup dan melukai sejumlah lagi, kata Zolfaqari.

Pada 17 Oktober, seorang komandan senior polisi Iran Kolonel Eftekhari mengatakan Pasukan Polisi Penerap Hukum Iran menyita lebih dari 4,5 ton opium setelah mencegat barang haram itu di dekat Ibu Kota negeri tersebut, Teheran.

Iran berada di persimpangan jalur penyelundupan internasional narkotika dari Afghanistan menuju Eropa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement