REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Polisi perbatasan Iran telah menyita lebih dari 11 ton obat terlarang di Provinsi Sistan dan Baluchestan di bagian tenggara negeri tersebut, demikian laporan kantor berita setengah resmi, Mehr, Ahad.
Kepala Polisi Perbatasan Iran, Brigadir Jenderal Hossein Zolfaqari, Sabtu (8/12), mengatakan setelah 36 jam bentrokan dengan penyelundup, 11,039 ton narkotika disita. Di antaranya, 10,639 ton adalah opium dan sisanya ganja, ia menambahkan.
Itu adalah pengiriman terbesar yang pernah disita sejak 1979, kata Zolfaqari sebagaimana dikutip.
Pasukan polisi perbatasan, yang telah diberitahu mengenai gerakan yang direncanakan obat terlarang melintasi perbatasan, ditempatkan di sepanjang 77 kilometer perbatasan antara Iran dan Pakistan.
Polisi perbatasan Iran bentrok dengan penyelundup dan menyita barang kiriman tersebut setelah menewaskan seorang penyelundup dan melukai sejumlah lagi, kata Zolfaqari.
Pada 17 Oktober, seorang komandan senior polisi Iran Kolonel Eftekhari mengatakan Pasukan Polisi Penerap Hukum Iran menyita lebih dari 4,5 ton opium setelah mencegat barang haram itu di dekat Ibu Kota negeri tersebut, Teheran.
Iran berada di persimpangan jalur penyelundupan internasional narkotika dari Afghanistan menuju Eropa.