REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepak bola Indonesia dinilai sudah mencapai titik nadir. Kisruh PSSI dan KPSI berujung pada sanksi FIFA yang bakal dijatuhkan federasi sepak bola dunia itu dalam waktu dekat kepada sepak bola Indonesia.
"Seharusnya sepak bola menjadi alat pemersatu strategis dan memberi efek positif bagi perkembangan suatu negara," Ketua Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI), Sarman Hakim, dalam diskusi 'Saatnya Indonesia dihukum FIFA' di Senayan, Jakarta, Rabu (12/12).
Bahkan, Sarman mengatakan kedudukan sepak bola bisa melebihi peran politik. "Dan ekonomi dalam membawa semangat pertumbuhan bangsa dan rakyatnya, selorohnya. (baca: 'Sanksi FIFA Bukan Kiamat Sepak Bola').
MSBI menekankan hukuman yang akan segera dijatuhkan oleh FIFA itu akan menyadarkan Indonesia dari keterpurukan pengelolaan sepak bola. "Indonesia belum mampu menunjukkan kepemimpinan dan pengelolaan sepak bola yang dapat dibanggakan."
"Justru, lanjut Sarman, "kali ini masuk dalam agenda penyelesaian dualisme persepakbolaan yang semakin berlarut-larut."