REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gedung Putih, Rabu (12/12), berikrar akan bekerjasama dengan semua mitranya guna menjamin Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) dihukum karena meluncurkan satelit lagi.
Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney mengulangi posisi Washington bahwa tindakan paling akhir DPRK adalah "aksi provokatif yang mengancam keamanan dan perdamaian regional serta merusak rejim anti-penyebaran global".
"Jadi kami akan berus bekerjasama dengan mitra internasional kami guna memastikan rejim Korea Utara makin dikucilkan, dihukum lagi karena pelanggaran nyatanya terhadap kewajiban internasional," kata Carney dalam taklimat rutin. Ia merujuk kepada Resolusi 1718 dan 1874 Dewan Keamanan PBB, yang melarang semua kegiatan yang berkaitan dengan program rudal balistik Pyongyang.
Washington dan sekutunya memandang peluncuran satelit Pyongyang sebagai ujicoba terselubung rudal balistik.
"Saya tak memiliki kajian langkah selanjutnya, tapi kami menghadapi masalah ini dengan sangat sungguh-sungguh dan kami tidak sendirian," kata Carney, sebagaimana dikutip Xinhua Kamis pagi. Ia menambahkan Washington sedang menunggu tindakan di New York.
Dewan Keamanan PBB pada Rabu mengutuk peluncuran baru roket DPRK, dan menyebut tindakan itu "pelanggaran nyata" terhadap resolusi yang berkaitan serta berjanji akan terus berkonsultasi mengenai "reaksi yang tepat".
DPRK, setelah upayanya gagal pada April, Rabu, mengumumkan Pyongyang berhasil menembakkan roket jarak jauh yang membawa satelit, dan berkeras peluncuran tersebut hanya bertujuan ilmiah dan damai.
DPRK telah menghadapi sanksi Dewan Keamanan PBB, Washington dan sebagian negara lain selama bertahun-tahun karena ujicoba nuklirnya dan upaya penyebaran lain.