REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Klub-klub sepak bola Indonesia mengakui adanya tunggakan gaji kepada pemain meski kompetisi musim 2011/2012 sudah lama usai. Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) menyatakan hanya ada sembilan klub di ISL dan IPL yang benar-benar tidak bermasalah dengan pembayaran gaji pemain.
Klub yang tidak bermasalah itu adalah Persipura, Mitra Kukar, Persiram, Persegres United, Persib Bandung, Semen Padang, Persebaya, Arema Malang IPL. Sementara sisanya belum menyelesaikan kewajibannya.
Beberapa diantaranya yakni PSPS Pekanbaru (10 bulan), Persiba Balikpapan (4 bulan), Bontang FC (6-7 bulan), dan Persela Lamongan (7 bulan).
Ketua Umum Persiba Balikpapan, Syahril Taher mengakui klubnya masih bermasalah dengan pelunasan hak para pemain. Tapi, tambah Syahrel, Persiba sebetulnya hanya tinggal memliki kewajiban membayar satu bulan tersisa, bukan empat bulan seperti yang dirilis APPI.
Syahril mengungkapkan pembayaran gaji pemain yang tertunggak karena ada sponsor klub yang belum mengucurkan dananya. Tapi, Syahrel berjanji sebelum kompetisi musim 2012/2013 dimulai, Persiba sudah tidak lagi memiliki permasalahan dengan gaji pemain.
"Kami akan menyelesaikan permasalahan gaji sebelum kompetisi musim depan dimulai. Kami tinggal menunggu keluarnya dana dari sponsor," kata Syahril kepada Republika, Kamis (13/12).
Permasalahan sama juga dialami Bontang FC. Tim berjuluk Badai Bukit Tursina tercatat masih menunggak gaji pemain selama enam hingga tujuh bulan.
Pemain tengah Bontang FC Masahiro Fusakawa mengaku gajinya selama tujuh bulan belum dibayarkan klub. Pemain asal Jepang itu berharap betul Bontang FC dapat segera menyelesaikan kewajibannya.
"Gaji saya belum dibayar tujuh bulan. Saya ingin meminta solusi kepada PSSI," kata Direktur Alih Status dan Transfer PSSI Marco Paulo, menirukan kalimat Masahiro. Masahiro bersama pemain Persipro Probolinggo, Camara, Rabu (12/12) mendatangi kantor PSSI untuk meminta solusi atas permasalahan gaji mereka yang masih ditunggak.
Marco mengatakan, PSSI saat ini sedang melakukan pendekatan dengan beberapa klub yang menunggak agar bisa segera menyelesaikan kewajibannya. "Tentu kami tidak tinggal diam, dan sudah kami proses. Tapi tetaplah kami melakukannya dengan pendekatan kekeluargaan," kata Marco.