REPUBLIKA.CO.ID, Senapan laras panjang merk Bushmaster dan dua pistol, digunakan oleh Adam Lanza untuk membantai 27 korban - termasuk ibunya Nancy - pada tragedi berdarah di SD Sandy Hook, Newtown, Connecticut, Jumat (14/12) lalu.
Belasan selongsong peluru yang berasal dari senapan berkode 223 itu ditemukan dari Tempat Kejadian Perkara. Peluru tersebut berasal dari moncong Bushmaster. Sebuah merk senjata ternama di Amerika Serikat.
Puluru Bushmaster mampu melesat dengan kecepatan 3000 kaki per detik. Setelah mengenai target, peluru baru akan meledak. Kepala Pemeriksa Medis, H. Wayne Carver II, pun menjelaskan bahwa energi peluru tetap ada di tubuh korban.
Seperti dikutip dari washingtonpost.com, senapan semiotomatis ini pernah digunakan pada kasus terorisme, 2002, di Washington. Ketika itu, John Allen Muhammad dan Lee Boyd Malvo, membunuh sepuluh warga dan mencederai tiga lainnya.
Tidak ingin citranya tercoreng, pihak Bushmaster setuju untuk menaikkan donasi 500.000 dolar AS hingga 2,5 juta dolar AS untuk keluarga korban yang dikenal dengan tragedi penembakan Beltway.
Bushmaster adalah merk senapan yang paling laku di Amerika Serikat. Berdasarkan Asosiasi Senapan Nasional, Bushmaster menempatkan merk ini sebagai senjata yang mampu bertempur dalam kondisi mana pun. Bahkan, Bushmaster pun disebut sebagai senjata modifikasi untuk sipil yang digunakan oleh polisi dan tentara.
Dikutip dari huffingtonpost.com,Bushmaster merupakan anak perusahaan dari Freedom Grup yang juga dimiliki oleh Cerberus Capital Management. Berdasarkan laporan tahunan 2011, Freedom Grup adalah pabrik senjata terbesar yang menghasilkan senapan semiotomatis. Senapan ini sering digunakan untuk olahraga.
Freedom Grup juga memiliki dua perusahaan senjata lain yakni Remington dan DPMS Firearms. Dua perusahaan ini memimpin dalam memproduksi senjata semiotomatis yang mencontoh model militer.
Berdasarkan laporan 2011, Freedom Grup memperlihatkan penjualan senapan semiotomatis merupakan bisnis yang paling menguntungkan untuk perusahaan ini. Pasar untuk senapan jenis ini tumbuh 27 persen dari 2007 ke 2011.
Ikuti Whatsapp Channel Republika