REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Hamas semakin naik daun setelah Israel menyerang pejuang Palestina di Jalur Gaza.
Fakta itu didapat dalam sebuah jajak pendapat yang dilakukan Pusat Palestina untuk Riset Survei dan Kebijakan (PSR) di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Survei itu menunjukkan popularitas Hamas meningkat tajam setelah agresi militer Israel beberapa waktu lalu.
Seperti dinukil dari dailystar.com, Jajak pendapat itu digelar pada 13-15 Desember 2012, pascakunjungan Ketua Biro Politik Hamas, Khalid Misyaal ke Gaza dan pengakuan Palestina oleh PBB.
Hamas disebutkan PSR mendapatkan lebih banyak kepercayaan dari rakyat Palestina, baik di Tepi Barat atau di Jalur Gaza. Sebanyak 39 persen responden mengaku percaya HAMAS dapat mempersatukan Tepi Barat dan Jalur Gaza dalam waktu dekat. Persentasi ini meningkat tajam, dibanding September lalu, dimana hanya 14 responden percaya kepada HAMAS.
Sementara 18 persen responden tidak percaya Jalur Gaza dan Tepi Barat bisa kembali akur. Angka ini turun drastis pada medio September, dimana 42 persen mengaku pesimis.
"Persentase saat rekonsiliasi optimisme tentang pemulihan dan persatuan adalah yang tertinggi sejak pemisahan," kata PSR, mengacu pada gesekan Hamas yang memaksa loyalis Fatah keluar dari Gaza, pada Juni 2007 lalu.
Survei itu melibatkan 1.270 warga Palestina yang diwawancarai secara tatap muka di 127 lokasi yang dipilih secara acak. "Margin of error' dari survei itu adalah tiga persen," kata PSR.