REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Kisah tragis terus dialami pemain asing yang merumput di Indonesia. Setelah Diego Mendieta, kini nasib pilu dialami pemain Persewangi Banyuwangi, Moukwelle Ebanga Sylvain.
Pemain asal Prancis itu tengah berjuang keras melawan penyakit tifus yang dialaminya dengan kondisi serba kekurangan. Gaji selama sembilan bulan ketika membela Persewangi di Divisi Utama Liga Prima Indonesia musim 2011/2012 belum dibayarkan oleh manajemen klub.
Akibat kondisi itu, Moukwelle tidak mampu berobat ke rumah sakit lantaran tak punya uang. Pemain gelandang itu hanya dirawat di kamar kos tempat ia tinggal yang terletak di Jalan Candi Jawi, Kelurahan Taman Baru, Banyuwangi. Untuk mengobati rasa sakitnya, Moukwelle harus bolak-balik ke puskesmas.
"Kepalaku pusing, sakit banget. Ini aku baru ambil obat di puskesmas," kata Moukwelle ketika dihubungi Republika, Rabu (19/12).
Sayangnya, Moukwelle tidak bisa bercerita lebih mengenai kondisi dirinya. Dia memilih mengakhiri pembicaraan karena mengaku lemas jika banyak berbicara.
Namun sebelumnya, Moukwelle sudah menyampaikan keluh kesahnya terkait penunggakan gajinya. Pada tanggal 29 November 2012, ia mengirimkan surat pengaduan di situs Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Pada surat itu, ia meminta kepada manajemen klub untuk segera melunasi tunggakan gaji. "Saya hanya ingin hak saya dipenuhi. Tanggung jawab saya sebagai pemain telah saya penuhi," tulis Moukwelle.
Moukwelle juga menuliskan bahwa dirinya sangat kecewa karena keringatnya tidak dihargai. Terlebih, ia sangat membutuhkan uang untuk membiayai orang tuanya yang juga sedang sakit. "Saya punya keluarga yang membutuhkan saya di negara saya. Dimana hati nurani kalian," keluhnya.