REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dikabarkan mengadakan pembicaraan dengan Raja Yordania, Abdullah II di Amman.
"Pertemuan itu untuk membahas membahas kekerasan di Suriah dan senjata kimia di negara tersebut," kata media Israel, seperti dilansir AFP, Kamis (27/12).
Al-Quds al-Arabi melaporkan Israel dan para pejabat Jordania membenarkan adanya pertemuan tersebut.
Seorang juru bicara Netanyahu menolak mengomentari laporan tersebut. Tanggal pertemuan belum dilaporkan, namun media Israel mengatakan pertemuan difokuskan pada ancaman regional yang ditimbulkan kepemilikan senjata kimia Suriah.
"Kedua pihak tiba di pertemuan dengan peta di tangan," kata surat kabar harian Yediot Aharonot.
"Peta mereka menandai berbagai situs di seluruh Suriah di mana senjata dilarang sedang disimpan."
Pejabat Jordania mengatakan Raja Abdullah II dan Netanyahu membicara situasi setelah berakhirnya era Bashar. "Mereka juga memeriksa bahaya yang ditimbulkan senjata kimia di Suriah ke negara-negara tetangga, pertama dan terutama Yordania dan Israel," kata pejaba tersebut.