REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir akan menandatangani kesepakatan pinjaman keuangan dengan Internasional Monetary Fund (IMF) sebelum pemilihan parlemen. Hal itu mengindikasikan sejumlah rencana kontroversial seperti kenaikan pajak akan direvisi.
Seperti dilaporkan Al-Arabiya, Menteri Perencanaan Mesir, Ashraf El Araby mengatakan bantuan keuangan dari Qatar tidak akan menunda pinjaman dari IMF. Pada Selasa lalu, Qatar akan meminjamkan dana multi miliar dolar kepada Mesir.
Qatar akan meminjamkan 2 miliar dolar selama lima tahun dan hibah 500 juta dolar. Total dana bantuan dari Qatar mencapai 5 miliar dolar, jumlah terbesar sejak revolusi Mesir terjadi.
Perdana Menteri Qatar, Sheikh Hamad Bin Jassim al-Thani menepis anggapan dominasi Qatar atas Mesir. Dia mengatakan Mesir yang kuat akan penting bagi kawasan Arab dan Qatar. Media lokal menyatakan Qatar akan datang ke Mesir dalam waktu dekat untuk membahas investasi bernilai hingga 18 miliar dolar.
Tim teknis IMF dilaporkan akan kembali ke Kairo pada 17 Januari untuk menegosiasikan paket pinjaman sebesar 4,8 miliar dolar AS untuk mendapatkan kembali kepercayaan investor. Pada Februari mendatang, Mesir berencana menggelar pertemuan untuk membahas situasi ekonomi dan meninjau kemampuan pemerintah membayar utang.
Mesir masih harus membayar lebih dari 1 miliar dolar AS utang luar negeri dalam 6-8 minggu ke depan, dimana 900 juta dolar AS diantaranya jatuh tempo bulan ini.
Mesir telah menjalin kesepakatan awal dengan IMF pada November. Kesepakatan resmi dijadwalkan pada Desember lalu tetapi ditunda karena krisis politik.
Dalam sebuah wawancara, Menteri Perencanaan dan Kerjasama Internasional Mesir, Ashraf El Araby mengatakan tim teknis IMF akan kembali ke Kairo sesegera mungkin. Kesepakatan akan disetujui sebelum pemilihan parlemen. Sementara itu, pemilihan sendiri diharapkan sudah digelar paling lambat April.
El Araby mengatakan pemerintah Mesir akan menegosiasikan pinjaman awal sebesar 1 miliar dolar AS. Di sisi lain, cadangan devisa mesir telah turun sampai 15 miliar dolar AS bulan lalu. Dana itu tidak cukup untuk menutupi biaya tiga bulan impor dan merupakan batas kritis. El Araby mengatakan pemerintah akan berupaya meningkatkan cadangan devisa sebesar 19 miliar dolar pada Juni pada tahun ini.