REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pemerintah Jerman mengirimkan dua pesawat militer angkut serta 14 awaknya ke Mali. Pengiriman itu dilakukan menyusul meningkatnya serangan dari oposisi di negara Afrika tersebut.
Pesawat yang dikirimkan Kamis (17/1) waktu setempat akan digunakan untuk mengangkut tentara. PressTV melaporkan, pesawat itu akan berhenti di Prancis untuk mengangkut obat-obatan dan terbang kembali menuju ibu kota Mali, Bamako.
Berdasarkan Angkatan Udara Jerman, pesawat ketiga Jerman akan dikirimkan Jumat dari Bavaria sebagai cadangan jika dibutuhkan. Pada 16 Januari, Berlin sepakat untuk mengirimkan pesawatnya atas permintaan Pemerintah Prancis.
Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan Jerman akan menyiapkan pesawat militer secepatnya untuk mengangkut tentara Afrika ke Bamako.
Prancis mengintervensi Mali sejak 11 Januari 2013. Mereka melancarkan serangan udara untuk menghentikan gerakan pasukan oposisi. Sementara itu, menteri Luar Negeri Uni eropa sepakat untuk membantu Prancis di Mali.
Konflik pecah di negara Afrika tersebut setelah Presiden Mali Amadou Toumani Toure digulingkan dalam kudeta militer pada 22 Maret 2012. Kudeta dilancarkan karena pemerintah tidak bisa mengatasi pasukan oposisi Tuareg.