REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO PT. Liga Indonesia, Joko Driyono, mengaku tidak keberatan dengan sikap Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, yang akan meninjau ulang izin kompetisi Indonesia Super League (ISL) karena masih ada permasalahan tunggakan gaji.
"Beliau (Roy Suryo) mempunyai kewenangan untuk itu. Liga menyambut baik," kata Joko melalui pesan singkatnya.
Soal pemecahan masalah tunggakan gaji pemain, Joko mengaku bersedia menemui Roy Suryo untuk menjelaskan skema penyelesaiannya. PT. Liga Indonesia sudah melakukannya melalui dana talangan.
PT LI memang menggulirkan program dana talangan kepada tujuh klub untuk menyelesaikan pembayaran gaji pemain. Ketujuh klub itu adalah PSPS Pekanbaru, Persiwa Wamena, Persela Lamongan, Persidafon Dafonsoro, PSMS Medan, PSAP Sigli, dan Deltras Sidoarjo.
Empat klub diantaranya yakni PSPS, PSAP Sigli, Deltras, dan Persiwa sudah mendapat dana talangan. Besarannya berkisar Rp 300 juta.
Roy Suryo sebelumnya mengancam akan membubarkan kompetisi ISL jika klub tidak bisa membayar tunggakan gaji pemain. Dia menilai tunggakan gaji pemain menjadi salah satu permasalahan serius yang harus segera diatasi di tengah kisruh sepak bola Indonesia.
Pemerintah, kata Roy, akan mengevaluasi lagi kompetisi ISL pada 6 Februari mendatang.
"Saya akan tinjau ulang ISL pada 6 Februari. Bisa saja opsinya penyetopan kompetisi jika kewajiban terhadap pemain tidak terlaksana dengan baik," kata Roy.