REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintahan Barack Obama pada Jumat waktu setempat mengecam keras serangan mematikan di Kedutaan Besar AS di Ankara, Turki, dan menyebutnya sebagai tindakan teror.
"Ini adalah serangan teroris," kata juru bicara Gedung Putih Jay Carney kepada wartawan. "Kami tidak tahu siapa yang bertanggung jawab saat ini ataupun motivasi di balik serangan. Aksi itu sendiri jelas merupakan sebuah tindakan teror."
Washington bekerja sama dengan otoritas Turki menyelidiki serangan itu dan akan membawa para pelakunya ke pengadilan, kata Carney.
Seorang pengebom bunuh diri menyerang sebuah pos pemeriksaan di sekeliling kedutaan Amerika di Ankara pada hari sebelumnya.
Serangan menewaskan seorang penjaga keamanan dan satu lainnya reporter Turki mengalami luka serius, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Victoria Nuland.
"Jelas, itu adalah serangan teroris," kata Nuland. "Pelaku adalah individu yang memakai rompi bunuh diri yang mendatangi kompleks kedutaan kami."
Dia mengatakan Menlu AS Hillary Clinton, sebelum mundur dari posnya, bersama Melu Turki Ahmet Davutoglu sempat berkoordinasi terkait serangan mematikan itu. Keduanya berkomitmen untuk mempererat kemitraan berkelanjutan melawan terorisme di negara mereka masing-masing.