Senin 04 Feb 2013 08:46 WIB

Gerakan Memakmurkan Masjid Kian Masif di Sukabumi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Djibril Muhammad
Ribuan umat Islam melaksanakan zikir bersama di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Foto: Republika/Agung Supri
Ribuan umat Islam melaksanakan zikir bersama di Masjid Istiqlal, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkab Sukabumi makin gencar menggiatkan gerakan memakmurkan masjid (GMM).

Pencanangan GMM sudah dilakukan sejak Oktober 2012 lalu di hadapan Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan saat meresmikan pembangunan Pusat Pengembangan Dakwah Islam (Pusbangdai) Cikembang, Kecamatan Cikembar.

Bupati Sukabumi, Sukmawijaya mengatakan, sosialisasi penerapan GMM dilakukan hingga ke tingkat kecamatan dan desa. Targetnya, visi penegakan syariat Islam (PSI) yang dicanangkan para ulama dan umat Islam Sukabumi pada 10 Muharam 1423 Hijriah atau bertepatan dengan 20 Maret 2002 lalu dapat tercapai.

Sukmawijaya menambahkan, GMM adalah gerakan moral guna membangun tata nilai kebaikan dalam keseluruhan sendi kehidupan di lingkungan masyarakat dan keluarga.

Caranya dengan menguatkan kembali fungsi dan peran masjid sebagai pusat peribadatan umat dengan mencerminkan sinergitas antara ulama dan umaro.

Kepala Bagian Bina Keagamaan Setda Pemkab Sukabumi, Ali Iskandar menerangkan, GMM  digagas untuk lebih menekankan terbentuknya tim penggerak di semua tingkatan mulai dari kabupaten, kecamatan, desa hingga pengurus masjid.

GMM sendiri, ujar Ali, merupakan penguatan dari program Gerakan Masyarakat Mengaji (Gemmar Mengaji) yang diluncurkan Kemenag beberapa waktu lalu. Penguatan diperlukan agar kesadaran masyarakat terutama generasi muda untuk datang ke masjid semakin bertambah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement