Senin 04 Feb 2013 15:52 WIB

Garuda Indonesia Perluas Pasar Sumatra

Rep: Esthi Maharani/ Red: Nidia Zuraya
Pesawat Garuda Indonesia
Foto: Rusdy/Republika
Pesawat Garuda Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Setelah menghubungkan Indonesia Timur dengan pelayanan rute-rute pendek oleh pesawat Bombardier CRJ1000 NextGen, PT Garuda Indonesia Tbk pun sudah membidik Medan, Sumatra Utara untuk pelayanan serupa. Rencananya, ada sekitar tujuh pesawat CRJ1000 yang akan digunakan untuk melayani rute-rute pendek di sekitaran pulau Sumatra. Beberapa diantaranya Palembang, Batam, Banda Aceh, dan Padang.

Vice President Service Planning and Development Garuda Indonesia, Prijastono mengatakan Medan menjadi pasar yang potensial. "Medan itu economic center. Yang kita layani itu yang pasar lokalnya kuat," katanya, Senin (4/2).

Ia mengatakan dengan dibukanya rute-rute pendek dari Medan, masyarakat di Sumatra tidak perlu transit dulu ke Jakarta untuk bisa ke kota tujuan yang ada di Sumatra. "Selama ini network masih terpusat di Jakarta. Dengan adanya base di Medan bisa melayani local market di Medan," katanya.

Tak hanya Makassar dan Medan, ke depan pun Balikpapan, Kalimantan Timur akan dilakukan hal serupa. Tetapi, untuk Balikpapan, tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.  "Melihat sambutan di Indonesia Timur, kami pede dengan Indonesia Barat," katanya.

Hanya saja, ia belum bisa memastikan waktu dibukanya rute tersebut. Sebab, pesawat CRJ1000 yang dipesan Garuda untuk tahun ini belum tiba. Rencananya, akan ada tujuh pesawat yang nantinya ditempatkan di Medan. "Diperkirakan pada kuartal kedua tahun ini," katanya.

Pesawat CRJ1000 ini merupakan armada baru yang dimiliki Garuda Indonesia. Rencananya, Garuda membeli 18 unit pesawat yang diadakan secara bertahap mulai tahun lalu sebanyak lima pesawat, tahun ini tujuh pesawat dan sisanya tahun depan.

Pihak Garuda mengatakan pesawat CRJ1000 ini menjadi pesawat terbaik kedua untuk pelayanan rute-rute pendek. Ada sejumlah kelebihan lain yang ditawarkan. Contohnya kombinasi kursi dua di kanan dan dua di kiri dengan kapasitas 96 kursi yakni 12 eksekutif dan 84 ekonomi. Selain itu, pesawat tersebut dianggap seperti private jet, bentuknya unik, nyaman, ramah lingkungan, serta tidak bising.

"Bahan bakarnya pun lebih efisien. Dibandingkan Boeing-735 lebih efisien sampai 25 persen padahal kapasitas kursinya sama yakni 96 kursi," ungkap Prijastono.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement