REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO-- Sedikitnya 126 orang cedera, Jumat (8/2), dalam bentrokan antara personel pasukan keamanan dan pemrotes anti-pemerintah di berbagai tempat di Mesir. Kerusuah terjadi saat pemrotes turun ke jalan utama dan lapangan umum di seluruh negeri itu.
"Sebanyak 126 orang cedera di seluruh negeri ini. Sebanyak 67 terluka di Gubernuran Gharbiya, 80 kilometer di sebelah utara Kairo, sementara tujuh orang cedera di Iskandariyah, tujuh di Gubernuran Kafr Esh-Sheikh, empat di Gubernuran Sharqiya dan empat orang lagi di luar istana presiden di Kairo," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Ahmed Omar kepada Xinhua.
Omar menambahkan semua korban menderita bermacam luka antara tergores, terbakar, tersedak asap dan patah tulang. Ia juga menyatakan sebagian personel keamanan presiden dilaporkan cedera logam yang digunakan untuk "menembak" burung, tapi itu belum dikonfirmasi.
Di Kota El-Mahalla di Gubernuran Gharbiya, bentrokan sengit terjadi antara personel keamanan dan pemrotes yang berusaha menerobos gerbang dewan kota, kata Xinhua.
Personel keamanan membubarkan mereka dengan menggunakan gas air mata tapi bentrokan kecil masih terjadi, sehingga melumpuhkan lalu lintas dan memaksa toko di daerah itu ditutup.
Sementara itu, sejumlah pemrotes berusaha menyerang markas Partai Keadilan dan Kebebasan (FJP), milik Ikhwanul Muslimin, dan juga kantor polisi di Gubernuran Gharbiya, sekitar 80 kilometer di sebelah utara Kairo, tapi pasukan keamanan berhasil membubarkan mereka.
Di Kairo, pemrotes berusaha memindahkan kawat berduri di sekitar istana presiden di Ibu Kota Mesir tersebut dan memanjat gerbang istana, sementara yang lain melemparkan batu ke arah istana itu.
Namun pemrotes lain mencegah mereka guna menghindari bentrokan dengan pasukan keamanan, kata juru kamera Xinhua dari lokasi kejadian.
Situasi memanas saat sebagian pemrotes membakar salah satu gerbang istana yang mengakibatkan terbakarnya pohon di dekatnya, di dalam istana, kata kantor berita resmi Mesir, MENA.
Di dekat Bundaran At-Tahrir di Kairo, sejumlah pemrotes berusaha merobohkan tembok yang memisahkan pemrotes dan Kementerian Dalam Negeri, tapi situasi itu akhirnya dapat dikendalikan setelah beberapa bentrokan kecil antara pemrotes dan petugas keamanan.
Di Iskandariyah, bentrokan sengit terjadi antara personel pasukan keamanan dan pemrotes yang berusaha menerobos ke dalam kantor polisi Sedi Gaber di Daerah Abou Qir, sementara polisi berusaha membubarkan mereka dengan menggunakan gas air mata.
Bentrokan sengit serupa juga meletus di Gubernuran Kfar Esh-Sheikh, 125 kilometer di sebelah utara Kairo, saat pemrotes berusaha menerobos ke dalam markas gubernur.
Peristiwa itu membuat pasukan keamanan menggunakan gas air mata terhadap pemrotes yang melemparkan batu ke arah mereka, kata beberapa saksi mata kepada Xinhua.