REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kompetisi Indonesian Premier League (IPL) ternyata belum siap digulirkan. Pasalnya, tidak semua klub yang berkompetisi di bawah naungan PSSI ini menyatakan siap menjalani kompetisi musim 2013.
CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) Widjajanto mengungkapkan, hanya delapan dari 16 klub yang siap mengarungi kompetisi. Sisanya, belum diketahui karena belum menyertakan berkas lengkap kepada operator kompetisi.
"Hingga kini, baru delapan klub yang mendaftarkan diri," kata Widjajanto kepada wartawan di Jakarta, Rabu (13/2).
Delapan klub itu adalah Semen Padang, Pro Duta, Persiba Bantul, PSM Makassar, Persebaya Surabaya, PSIR Rembang, Persepar Palangkaraya, dan Persibo Bojonegoro.
Permasalahan ini tentu tidak terlepas dengan krisis finansial yang tengah dialami sebagian klub-klub Indonesia, termasuk klub IPL. Bontang FC misalnya, krisis keuangan membuat manajemen klub hingga kini masih menunggak gaji para pemainnya hingga mencapai delapan bulan.
Widja menyatakan akan menindak tegas klub yang belum menyelesaikan permasalahan pembayaran gaji pemain. Yakni dengan mencoret klub tersebut dari kompetisi.
Ditambahkan Widja, LPIS sedang mengkaji ulang peserta kompetisi. Selain itu, LPIS juga menunggu segala keputusan dari Komite Eksekutif PSSI yang sedang membahas persoalan kompetisi.
Atas kondisi ini, laga perdana IPL antara Arema melawan Persiba Bantul yang direncanakan digelar pada 17 Februari terancam ditunda. Namun Widja mengaku belum bisa memastikannya dan terus melakukan pembahasan.
"Komitmen saya adalah klub yang tidak mampu lebih baik absen dari kompetisi. Tapi semua tergantung keputusan Komite Eksekutif," katanya.