REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Pemimpin Kuba yang telah lengser, Fidel Castro, mengejutkan media dan parlemen dengan hadir pada rapat di majelis nasional. Castro, yang mundur dari kepemimpinannya pada 2006 karena sakit, tampak duduk di sebelah adiknya, Raul Castro. 

Sejak diketahui sakit 2006, ia menyerahkan tahtanya pada sang adik dan terakhir muncul di depan media pada 2010.

Kemunculannya yang tiba-tiba membuat banyak spekulasi terkait suksesi pemimpin Kuba yang baru. Raul Castro, adiknya yang juga presiden Kuba saat ini, menyatakan tentang kemungkinan kelengserannya. 

"Umur saya sudah 82 tahun, saya punya hak untuk lengser. Kenapa kalian semua tidak percaya?" kata Raul pada media.

Ke-612 deputi negara yang terpilih pada pemilihan 3 Februari lalu diharapkan segera mengumumkan 31 nama Dewan Negara terpilih di  bawah kepemimpinan Raul Castro sebagai presiden. Raul kembali terpilih menjadi presiden untuk kedua kalinya pada umur 81, yang berarti ia akan lengser pada 2018 di umur ke-86.

Pemerintah Kuba dan warganya akan memperhatikan apakah di kepemimpinannya yang baru dimulai ini akan ada wajah baru dengan umur yang masih muda. Karena ke-612 deputi yang baru terpilih tersebut lahir setelah revolusi dengan umur rata-rata dibawah 50 tahun.

Ikuti Whatsapp Channel Republika