Senin 04 Mar 2013 21:13 WIB

Dipertanyakan, Pemblokiran Anggaran di Tiga Kementrian

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretariat Nasional (Seknas) Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mempertanyakan mekanisme pemblokiran anggaran terhadap tiga kementerian yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama dan Kementerian Pemuda dan Olahraga. 

Koordinator Advokasi Seknas Fitra Maulana menilai pemblokiran anggaran oleh Kementerian Keuangan (dalam hal ini Direktorat Jenderal Anggaran) dan mitra kerja kementerian/lembaga (K/L) di DPR bertentangan dengan UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

"Setelah anggaran ditetapkan, seharusnya tidak ada mekanisme pembahasan lagi antara eksekutif dan legislatif," tutur Maulana saat dihubungi Republika, Senin (4/3). 

Oleh karena itu, Maulana menyebut ada tanda tanya besar di balik kebijakan tersebut.  Terlebih, peristiwa ini terjadi satu tahun menjelang pesta demokrasi 2014. Ia menduga partai lewat tangan eksekutif dan legislatif berupaya segala cara untuk mengumpulkan amunisi.

Berdasarkan data Kemenkeu, dari total alokasi anggaran Kemdikbud dalam DIPA TA 2013 sebesar Rp 73,1 triliun, sebesar Rp 62,1 triliun (84,9 persen) diblokir dan sebesar Rp 11 triliun tidak diblokir. 

Kemudian Kemenag (dari alokasi anggaran sebesar Rp43,96 triliun, diblokir sebesar Rp21,60 triliun atau 49,1 persen) dan Kementerian Pemuda dan Olah Raga (dari alokasi anggaran sebesar Rp1,96 triliun, diblokir sebesar Rp1,89 triliun atau 97,0 persen).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement