Senin 18 Mar 2013 05:43 WIB

Ilmuwan Nuklir Terbunuh, Iran Seret 18 Tersangka

fasilitas nuklir Iran
Foto: frontpagemag.com
fasilitas nuklir Iran

REPUBLIKA.CO.ID, Kantor berita Iran melaporkan pengadilan telah mendakwa 18 tersangka dengan tuduhan terlibat dalam pembunuhan ilmuwan nuklir. Sejak 2010, setidaknya lima ilmuwan nuklir Iran, termasuk seorang manajer di fasilitas pengayaan Natanz, telah tewas.

 

Teheran telah menuduh badan intelijen Israel Mossad, badan intelijen Amerika CIA dan badan intelijen Inggris MI6 berada di balik pembunuhan itu. AS dan Inggris telah membantah tuduhan itu, namun Israel belum berkomentar.

Laporan oleh Kantor berita Mehr, seperti dilansir situs voaindonesia, mengutip jaksa penuntut umum Teheran Abbas Jafari yang mengatakan pihak berwenang telah mengeluarkan dakwaan terhadap 18 tersangka, dan mereka akan diadili dalam bulan-bulan mendatang. Dia tidak memberikan rincian lainnya. Pada 2012, Iran menggantung seorang lelaki yang dijatuhi hukuman mati karena membunuh seorang ahli fisika nuklir pada tahun 2010.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement