REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gagal membawa Persipur Purwodadi, memetik angka dalam dua laga beruntun, membuat Gunawan depresi sehingga menjadikan narkoba sebagai pelarian.
Hal ini terungkap dalam gelar kasus narkoba yang menjerat pelatih Persipur itu dan dua suporter PSIS Semarang, di Mapolrestabes Semarang, Senin (18/3).
Kepada polisi, mantan pelatih Deltras Sidoarjo ini mengaku kedatangannya ke Semarang karena diundang Edi Purnomo alias Kirun (36) yang juga dirigen Panser Biru, julukan PSIS Semarang.
Sang pelatih yang masih kecewa, setelah Persipur dua kali ditaklukkan lawan-lawannya mengaku mau melupakan kekecewaan tersebut. Sesampainya di Semarang, Gunawan yang sedang dirundung kecewa, menuruti permintaan Kirun untuk membeli shabu. "Saya diajak nyabu, akhirnya saya kasih duit," ujarnya.
Terpisah, Kirun mengaku memang mengundang Gunawan ke Semarang, sehari setelah PSIS ditaklukkan Persiku Kudus, 3-0. "Saya paksa Pak Gun beli sabu, harganya satu paket Rp 800 ribu. Yang membelikan Muhammad Sulchan di kawasan Kaligawe, Semarang Timur," beber Kirun.
Saat pesta sabu, Kirun dan Gunawan mengaku menghisap sebanyak sembilan kali. Sementara Sulchan, mengaku hanya menghisap sebanyak enam kali.
Sebelumnya diberitakan Gunawan diringkus aparat Polrestabes Semarang saat menggelar pesta shabu, di kamar 326 Hotel Grasia, Jalan S Parman, Semarang.
Ia ditangkap bersama dua suporter PSIS Semarang, Edi Purnomo alias Kirun dan muhammad Sulchan. Ketiganya berikut barang bukti, kini diamankan, di Unit Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) Polrestabes Semarang.