Rabu 20 Mar 2013 06:00 WIB

Persema Tuntut Kejelasan Nasib IPL

Sejumlah pesepakbola Persema Malang berlatih di Stadion Gajayana, Malang, Jawa Timur. (ilustrasi)
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Sejumlah pesepakbola Persema Malang berlatih di Stadion Gajayana, Malang, Jawa Timur. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Manajemen Persema menuntut kejelasan dari PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku operator kompetisi Indonesia Premier League (IPL). Persema minta kejelasan terkait kelanjutan kompetisi LPI yang saat ini jeda pertandingan.

Asisten manajer Persema, Dito Arief, mengatakan manajemen juga minta penjelasan dari LPIS terkait kuota empat klub dari LPI yang nantinya bergabung dengan kompetisi tertinggi di Tanah Air musim depan.

''Jika empat klub yang akan ikut kompetisi musim depan itu sudah ada kepastian dan Persema tidak termasuk di dalamnya, maka secara otomatis Persema akan berhenti dari kompetisi LPI musim ini,'' kata Dito.

''Sebab, tidak ada artinya lagi karena tidak akan bisa masuk kompetisi musim depan meski berprestasi cukup bagus,'' katanya.

Penyatuan kompetisi di Tanah Air yang dihasilkan dari kongres luar biasa (KLB) PSSI di Jakarta, Minggu (17/3), memutuskan akan diikuti oleh 22 klub dari IPL dan Indonesia Super League (ISL). Sebanyak 18 klub dari kompetisi ISL dan empat klub dari IPL.

Dari tiga klub Malang yakni Arema Indonesia ISL serta Persema dan Arema Indonesia IPL, KLB PSSI memutuskan Arema Indonesia dari ISL yang bakal bersaing dalam kompetisi tertinggi di Tanah Air musim depan.

Persema mempertanyakan keseriusan LPIS dalam menggelar kelanjutan kompetisi musim ini yang masih baru berjalan itu. Jika LPIS sendiri sudah tidak serius mengelola kompetisi IPL musim ini, maka tentu akan berdampak terhadap keseriusan klub peserta IPL.

''Oleh karena itu, kami ingin kejelasan dari PT LPIS selaku penyelenggara kompetisi IPL,'' tandasnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement