Kamis 21 Mar 2013 14:22 WIB

Investor Asuransi Indonesia Kalah Jauh dari Negara Tetangga

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Nidia Zuraya
Asuransi, ilustrasi
Asuransi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan pasar modal sehendaknya sejalan dengan perkembangan jumlah investor. Ini dikarenakan jumlah investor di pasar modal menjadi akar dari besarnya jumlah transaksi harian perdagangan dan sumber pembiayaan perusahaan yang akan melakukan penawaran saham perdana (IPO).

 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendata potensi investor pasar modal bisa mencapai dua juta investor. Namun, baru 390 investor yang aktif bertransaksi saham di pasar modal.

Minimnya jumlah investor yang masuk ke pasar modal juga dirasakan di sektor asuransi nasional. Koordinator Divisi Pengawasan Asuransi Jiwa OJK, Ahmad Satori, menuturkan jumlah investor bidang asuransi di Indonesia hanya 161 ribu hingga 200 ribu orang dibandingkan jumlah penduduk total 240 juta.

Sementara di Thailand, jumlah investornya terlihat dari total 2,5 juta rekening efek, Malaysia memiliki 15 juta rekening efek dari 28 juta penduduknya, dan India 46 juta rekening efek. "Tantangan di Indonesia yang utama adalah banyak yang kurang teredukasi dan terliterasi sehingga pemahamannya akan investasi sangat minim," ujar Ahmad di Jakarta, Kamis (21/3).

Jumlah emiten Indonesia juga lebih kecil dibandingkan Malaysia. Total emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga saat ini tak lebih dari 460 perusahaan. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan Malaysia (928 perusahaan) dan Singapura (774 perusahaan).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement