Kamis 28 Mar 2013 09:49 WIB

Eratkan Kemitraan, Obama Bakal ke Meksiko dan Kostarika

Barack Obama
Foto: Reuters
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama Mei akan mengunjungi Mexico, di mana ia akan bertemu dengan presiden baru negara itu, dan Kostarika, dalam lawatan luar negeri kedua masa jabatannya yang kedua, kata Gedung Putih Rabu (27/3).

Latar belakang lawatan 2-4 Mei Obama akan menjadi upayanya untuk mendorong melalui Kongres reformasi komprehensif yang akan memberikan imigran ilegal, banyak di antaranya diterima dari Meksiko, sebagai jalan untuk mendapatkan kewarganegaraan.

Berita perjalanan Obama muncul setelah ia berbicara dengan Presiden Mexico Enrique Pena Nieto di telepon. "Presiden menyambut baik kesempatan untuk membahas cara-cara memperdalam kemitraan ekonomi dan perdagangan kami dan selanjutnya keterlibatan kami pada berbagai isu bilateral, regional, dan global yang luas yang berkaitan denga dua negara kami," kata pernyataan Gedung Putih, seperti dilansir dari AFP, Kamis (28/3).

Kementerian luar negeri Mexico mengatakan, kedua pemimpin akan "menegaskan kembali kepentingan strategis hubungan bilateral" dan juga akan membahas pendidikan, imigrasi, masalah perbatasan, perdagangan dan keamanan. Pena Nieto mengadakan pembicaraan dengan Obama di Washington pada November, sebelum pemimpin Meksiko itu terpilih dan dilantik untuk masa jabatan enam tahun.

Kedua negara memiliki hubungan dagang yang besar dalam Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA), yang mencakup Kanada. Amerika Serikat juga mendukung upaya Meksiko untuk memerangi perdagangan narkoba melalui Prakarsa Merida 1,9 miliar dolar AS, satu program bantuan yang sudah termasuk pelatihan hukum penegakan dan peralatan seperti helikopter Black Hawk.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement