REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Wakil Perdana Menteri Rusia, Igor Shuvalov, menegaskan Pemerintah Rusia tidak akan membantu pebisnis yang kehilangan uang di Siprus. Krisis keuangan di Siprus memaksa deposan yang memiliki tabungan di atas 100 ribu euro kehilangan 60 persen dari uangnya yang tersimpan di bank. Mayoritas dari deposan tersebut berasal dari Rusia.
"Ini kejadian yang memalukan, tapi Pemerintah Rusia tidak akan mengambil langkah untuk menangani situasi tersebut," ujar Shuvalov seperti yang dikutip oleh agen berita Interfax, Ahad (31/3).
Namun, ia menambahkan, jika perusahaan besar yang salah satu investornya adalah Pemerintah Rusia mengalami kerugian, pemerintah akan meninjau ulang kasus tersebut. "Jika situasi tersebut terjadi di Rusia, kita akan memeriksanya secara transparan," ujarnya.
Sekitar 19 miliar euro yang ditahan di bank-bank Cypriot adalah milik orang-orang Rusia. Sedangkan, 13 miliar euro dari 38 miliar euro uang tabungan berasal dari negara bukan Uni Eropa.