REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang partai melawan Persipura Jayapura pada lanjutan Indonesia Super League (ISL), arsitek anyar Persija Jakarta, Benny Dolo, menilai timnya belum mampu menjalankan instruksi dengan baik pada laga melawan Persiwa Wamena lalu. Bendol, sapaan akrab Benny Dolo, berharap, hal ini tidak kembali terulang saat Persija dijamu Persipura.

“Dari awal pertandingan saya ingin pemain melakukan pressing ketat ke jantung pertahanan lawan. Kenapa itu saya tekankan kepada pemain, karena saya melihat kami mempunyai kelemahan di barikade lini pertahanan. Jika pressing ketat di depan bisa dilakukan, tentu tekanan ke barisan pertahanan kami bisa sedikit diminimalisir,” kata Bendol seperti dilansir situs resmi ISL.

Jelang menantang tim Mutiara Hitama, Bendol pun masih menunggu kondisi terakhir Fabiano Beltrame dkk. Selain ada beberapa pemain yang mengalami cedera ketika bertemu Persiwa, sebagian besar pemainnya juga dalam kondisi kurang meyakinkan.

“Firmansyah sedikit masalah di kakinya. Kukunya terluka setelah terinjak pemain lawan. Untuk kondisi fisik pemain-pemain lainnya, saya juga melihat belum berada dalam kondisi yang terbaik. Hal itu terjadi di sebagian besar pemain kami,” jelasnya.

Satu yang disukuri Bendol jelang pertemuannya dengan tim besutan Jacksen F Tiago adalah, kembali bisa dimainkannya Ismed Sofyan dan Defri Riski yang sebelumnya terhukum. Dua pemain asal Aceh ini diharapkan bisa memberian dampak positif bagi penampilan skuad asuhannya nanti.

Bendol memang harus bekerja lebih keras lagi untuk mengangkat performa Persija. Dengan kekalahan dari Persiwa, berarti sudah delapan kali sudah Macan Kemayoran menelan kekalahan. Saat ini pun, Persija masih terdampar di posisi ketujuh klasemen sementara dengan raihan delapan angka.

“Tambahan Ismed dan Defri, tentu saja akan menambah perbedaan saat bertemu Persipura nanti. semoga saja Ismed dan Defri yang sudah bisa dimainkan setelah kemarin harus menjalani hukuman menambah kekuatan tim kami,” tutupnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika