REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Kelompok Majelis Taklim memiliki potensi untuk berperan serta dalam proses pembinaan mualaf, khususnya semangat ber-Islam.
Ketua Gerakan Al-Isya Nurulbagi, Fianne Alisya Braja, mengatakan semangat itu ada baiknya perlu dimanfaatkan. Dalam hal ini mengarahkan keikutsertaan jamaah taklim untuk ikut membina para mualaf.
“Harus kita akui, banyak mualaf yang difasilitasi masjid namun tidak dibina. Untuk itu, kami coba mengajak majelis taklim untuk ambil bagian dalam proses pembinaan,” katanya dalam Silaturahim Akbar Mualaf dan Majelis Taklim kota Bekasi di Islamic Center Bekasi, Jawa Barat, Rabu (10/4).
Ia menilai majelis taklim perlu difasilitasi dengan pembukaan kajian Islam. Kemudian dalam kelas kajian tersebut, majelis taklim akan dibekali metode pembinaan mualaf.
Metode yang dimaksud seperti bagaimana cara mengenalkan Alquran kepada Mualaf. “Di Islamic Center, kami akan membuka kelas kajian rutin. Tapi kelas ini tidak juga dikhususkan untuk majelis taklim tetapi juga siapapun yang tertarik untuk datang,” katanya.
Fianne berharap ketika aktivitas berjalan maka akan terjadi sinergi antara majelis taklim dan paguyuban mualaf. Sinergi ini selanjutnya mengerucut pada satu tujuan yakni peningkatan kualitas iman dan takwa dari umat Islam.
“Tentu kita menginginkan mualafnya pintar, jamaah taklimnya juga pintar,” katanya.