REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Rafael Benitez, manajer Chelsea, akan berupaya menggalang kekuatan timnya setelah mereka takluk dari Manchester City di semifinal Piala FA. Mereka kini mempersiapkan diri untuk pertandingan krusial Liga Primer Inggris yakni melawat ke markas Fulham pada Rabu.
Kekalahan di Wembley dari pasukan Roberto Mancini berarti Si Biru telah gagal menggapai tujuh dari delapan trofi yang berpeluang mereka rebut musim ini. Hal tersebut memberi lebih banyak tekanan terhadap upaya mereka untuk lolos ke Liga Champions musim depan.
Skuat Rafael Benitez masih menempati peringkat keempat klasemen Liga Primer saat akan melakukan perjalanan singkat menyeberangi London Barat menuju Craven Cottage. Namun, kegagalan mendulang hasil sempurna akan membuka jalan bagi Tottenham Hotspur dan Everton untuk semakin mendekati mereka.
Laga ini menandai pertandingan terakhir dari serangkaian jadwal padat yang dijalani Chelsea. Benitez harus secepatnya mendongkrak semangat timnya setelah kekalahan 1-2 dari City.
Pemain bertahan Si Biru, Cesar Azpilicueta, mengakui kebiasaan Chelsea kalah pada laga-laga penting musim ini telah menjadi alarm. Klub itu telah tersingkir di dua kompetisi domestik pada fase semifinal.
Chelsea pun gagal pada partai final saat mereka berupaya memenangi Piala Super Eropa dan Piala Dunia Klub.
"Ini sedikit mengkhawatirkan. Ini tidak normal untuk Chelsea, namun inilah realitas,'' kata Azpilicueta. "Pada awal (pertandingan) melawan City, kami tidak memainkan pertandingan kami. Kami bertahan, kami tidak menciptakan peluang-peluang. Kami hanya menembak satu kali pada babak pertama.''
''Memang benar bahwa kami perlu bermain dengan berbeda,'' katany. "Kami ingin memenangi semia trofi pada awal musim. Sekarang satu-satunya trofi yang dapat kami menangi adalah Liga Europa."