REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Walikota Surabaya, Tri Rismaharini dinilai tidak berwenang menutup akses gelora untuk laga Persebaya Divisi Utama (DU). Bahkan, Selasa (30/4) mendatang, klub sepak bola tersebut akan tetap akan bermain di Surabaya.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mahmud Matalitti belum lama ini saat dikonfirmasi. Menurutnya, walikota Risma tidak berhak melarang tim tersebut, apalagi membubarkannya.
"Lagi pula, tidak mungkin Persebaya DU meninggalkan Surabaya," kata Nyalla.
Ia mengaku tak masalah kalau Persebaya DU tidak punya suporter atau saat pertandingan sepi penonton. Karena hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI telah menetapkan Persebaya DU sebagai klub sepak bola Surabaya yang sah.
Sebelumnya, Senin (15/4) kemarin, ribuan suporter Persebaya 1927, Bonek, menggelar aksi unjuk rasa di gedung Pemkot Surabaya. Hasil demonstrasi tersebut yakni, penandatanganan surat kesepakatan yang melarang Persebaya DU bermain di gelora Surabaya. Serta mengakui Persebaya 1927 sebagai tim sepak bola kota pahlawan itu.