Kamis 18 Apr 2013 07:52 WIB

Pendapatan Pemasok Turun, Saham Apple Merosot

Rep: Friska Yolandha/ Red: Fernan Rahadi
Apple Inc. logo (illustration)
Foto: Reuters/Michael Dalder
Apple Inc. logo (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga saham Apple Inc turun di bawa 400 dolar AS untuk pertama kalinya sejak Desember 2011. Hal ini terjadi setelah salah satu pemasok chip audio Apple, Cirrus Logic Inc memberikan perkiraan pendapatan yang mengecewakan, yang memicu kekhawatiran pelemahan permintaan untuk iPhone dan iPad.

Saham Apple anjlok hingga 4,4 persen ke level 402,8 dolar pada penutupan perdagangan Rabu (17/4) waktu setempat. Sebelumnya saham raksasa teknologi ini menyentuh 398,11 dolar AS.

"Apple kehilangan sihir mobilitasnya," ujar analis dari Needham and Co Vernon Essi Jr, seperti dilansir laman Bloomberg, Kamis (18/4).

Saham Apple telah jauh 43 persen dari rekornya pada September tahun lalu. Pasar khawatir dengan penurunan laba dan perlambatan penjualan produk perusahaan milik Steve Job tersebut.

IPhone merupakan ponsel paling populer, namun popularitasnya digoyahkan oleh kehadiran ponsel pintar milik Samsung Electronics Co yang memiliki lebih banyak variasi dan bersahabat dengan kantong.

Analis Sanford Bernstein and Co Toni Sacchonaghi telah menurunkan prediksi penjualan iPhone di kuartal pertama dari 35,2 juta unit menjadi 34,2 juta unit. Ia juga menurunkan proyeksi penjualan iPad sebesar 1 juta unit menjadi 18,5 juta unit.

Apple akan memberikan laporan keuangan pada 23 April. Pada saat yang sama perseroan juga akan melaporkan target untuk tahun fiskal 2013.

Sebelumnya Cirrus tela melaporkan pencapaian kuartal pertama dengan pendapatan bersih sebesar 170 juta dolar AS. Nilai ini jauh di bawah ekspektasi analis, yaitu 197,3 juta dolar. Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya pesanan dari Apple. Padahal Apple memberikan kontribusi 90 persen terhadap pendapatan Cirrus.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement