REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai penerbangan Garuda Indonesia mendatangkan dua pesawat Boeing jenis 777-300ER baru menggunakan leasing (penyewaan) dengan metode pembiayaan syariah melalui perusahaan asal Kuwait, Alafco Aviation Lease and Finance Company.
"Ini pembiayaan yang pertama yang dilakukan Garuda yang menggunakan metode syariah," kata Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar dalam acara penandatanganan kerja sama Garuda-Alafco di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta, Senin (22/4).
Menurut Emirsyah, pembiayaan yang dilakukan Garuda ini merupakan tonggak bersejarah guna mengeksplorasi pembiayaan dari berbagai sumber. Ia juga menuturkan, langkah pembiayaan bersyariah ini merupakan suatu terobosan karena banyak dana yang berasal dari kawasan Timur Tengah.
Dirut Garuda memaparkan, metode pembiayaan syariah dengan menerapkan konsep ijarah ini berbiaya sekitar 315 juta dolar AS atau sekitar Rp 3 triliun per pesawat. "Dana-dana dari Timur Tengah kebanyakan disalurkan melalui metode syariah," katanya.
Emirsyah juga memaparkan, pembiayaan ini juga selaras dengan pertumbuhan penumpang Garuda yang pada tahun 2012 lalu mengalami peningkatan sekitar 20 persen dibanding tahun sebelumnya. Selain itu, ujar dia, kerja sama ini dinilai sejalan dengan program jangka panjang perusahaan sebagaimana tertuang dalam 'Quantum Leap 2011-2015'.
Sementara itu, Chairman Alafco Ahmad Alzabin mengaku terhormat dapat bekerja sama dengan Garuda yang terus bertumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi mencapai tujuh persen setiap tahun. "Penandatanganan kerja sama untuk mendatangkan dua pesawat Boeing 777-300ER ini merupakan transaksi pertama yang dilakukan pihaknya di Indonesia," kata Ahmad Alzabin.
Ia mengutarakan harapannya agar kerja sama tersebut dapat terus berjalan seiring dengan rencana pertumbuhan Garuda Indonesia pada masa yang akan datang.