Selasa 23 Apr 2013 17:03 WIB

Saudi: Pengeboman Boston Tindakan Pengecut

Rep: Hannan Putra/ Red: Dewi Mardiani
Salah satu dari dua lokasi ledakan di Boylston Street dekat garis finis Maraton Boston 2013 yang digelar Senin (15/4/2013) sedang dinvestigasi dan dijaga oleh polisi.
Foto: AP PHOTO
Salah satu dari dua lokasi ledakan di Boylston Street dekat garis finis Maraton Boston 2013 yang digelar Senin (15/4/2013) sedang dinvestigasi dan dijaga oleh polisi.

REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Kebudayaan dan Informasi Arab Saudi, Abdul Aziz Khoja, dalam pernyataannya Senin (22/4) mengutuk aksi pengeboman yang terjadi di Boston, Amerika Serikat (AS). Khoja mengharapkan, masyarakat Internasional perlu mengambil sikap tegas terhadap serangan teroris.

"Masyarakat internasional perlu mengambil sikap terhadap semua tindak kekerasan dan teror apapun,” tutur Khoja, seperti dilansir dari arabnews.com, Selasa (23/4).

“Tindakan tegas perlu menjadi perhatian kita untuk mengakhiri tindakan pengecut mereka yang menargetkan orang yang tidak bersalah. Tindakan pengecut itu sedikit sekali mempertimbangkan nilai-nilai kemanusiaan," tambahnya. Pernyataan Khoja disambut baik hadirin yang hadir dalam acara rapat kabinet mingguan di diselenggatakan di Istana negarra di Yamamah.

Seperti diketahui, ada dua orang warga Saudi yang terkena serangan bom Boston yang sebelumnya sempat dicurigai pihak keamanan AS. Namun hal tersebut segera ditepis Kedutaan Arab Saudi di Washington yang menyatakan dua warganya itu tidak terlibat dalam aksi penyerangan.

Adanya warga Saudi yang menjadi korban mengundang opini sejumlah media lokal AS. Beberapa pihak bahkan mengaitkannya dengan kejadian penyerangan WTC 11 September 2001. Ini karena 19 orang pembajak pesawat yang menghantam gedung kembar tersebut berkewarganegaraan Saudi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement