Senin 06 May 2013 14:15 WIB

Ini Pendapat Dahlan Soal Desain Replika Monorail Jabodetabek

Monorel (ilustrasi)
Foto: AP/John Raoux
Monorel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan puas atas hasil desain monorail yang nantinya akan dipergunakan untuk transportasi di wilayah Jabodetabek. "Secara fisik praktis sempurna, soal warna saja, desainnya terlalu normatif," kata Dahlan saat melakukan peninjauan fisik monorail di pabrik PT Industri Kereta Api (INKA), Madiun, Jawa Timur, Senin (6/5).

Dia menjelaskan gerbong monorail tersebut ukurannya dua kali lipat lebih besar daripada monorail di luar negeri seperti di Bangkok (Thailand) dan Kuala Lumpur (Malaysia). "Satu gerbong berkapasitas 200 orang," tuturnya.

Dia menambahkan untuk monorail yang akan dioperasikan di wilayah Jabodetabek diperlukan dana sebesar Rp 7 triliun. Sementara untuk monorail rute Bandara Soekarno-Hatta dan monorail peti kemas di Tanjung Perak, Surabaya membutuhkan dana masing-masing sebesar Rp 2,5 triliun. Besaran dana tersebut dibiayai oleh konsorsium BUMN yang terdiri dari PT Adhi Karya, PT INKA, PT Jasa Marga, PT LEN Industri, PT Telkom dan PT Angkasa Pura 2.

Untuk di dalam Kota Jakarta, rute monorail yang akan dioperasikan yakni untuk rute Cibubur - Cawang, Bekasi Timur - Cawang dan Cawang - Kuningan. Sementara untuk rute Bandara Soekarno Hatta, pihaknya memastikan bahwa monorail akan bisa dioperasikan dalam waktu 18 bulan setelah nota kesepahaman dilakukan. Hal ini berbeda dengan perencanaan pembangunan monorail untuk Jabodetabek karena masih membutuhkan persetujuan instansi-instansi pemerintah yang terkait.

"Kalau yang Jabodetabek, kami tunggu perizinan dari instansi-instansi dulu, kalau sudah keluar izinnya, baru bisa dibuat jadwal kapan rampungnya," ucapnya.

Pihaknya menambahkan dengan adanya monorail, bukan bertujuan meniadakan fungsi moda transportasi lain di Jakarta, namun digunakan untuk mendorong masyarakat yang selama ini masih menggunakan kendaraan pribadi untuk beralih pada moda transportasi massal tersebut.

Pada hari ini (Senin, 6/5) akan dilakukan penandatanganan kesepakatan awal untuk konsorsium monorail BUMN antara PT Adhi Karya, PT INKA, PT Jasa Marga, PT LEN Industri, PT Telkom dan PT Angkasa Pura 2.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement