REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Rezim Zionis Israel dilaporkan telah menggunakan uranium dalam serangan udara terbarunya ke Suriah.
Seorang pejabat Damaskus yang berada di dekat lokasi serangan Israel kepada Russia Today mengatakan Tel Aviv menggunakan sebuah senjata jenis baru selama serangan udara tersebut.
"Ketika ledakan terjadi, rasanya seperti gempa bumi," kata pejabat yang meminta untuk tidak disebutkan namanya itu seperti dikutip Press TV. ''Terlihat bunga api besar keemasan yang menunjukkan kita bahwa itu peluru uranium.''
"Beberapa pabrik sipil dan bangunan hancur. Target itu hanya sebuah gudang senjata biasa. Pemboman ini merupakan ultimatum kepada kami," ujarnya.
Pejabat Damaskus itu juga membantah klaim sumber-sumber intelijen Barat bahwa serangan udara tersebut menargetkan konvoi kendaraan yang mentransfer senjata kepada Gerakan Muqawama Islam Lebanon (Hizbullah).
Jet-jet tempur Israel membombardir pusat riset ilmiah Jamraya di barat laut Damaskus, ibukota Suriah, Ahad. Serangan tersebut adalah serangan kedua kali setelah Tel Aviv menyerang lokasi itu pada Januari.