Selasa 07 May 2013 20:49 WIB

Tidak Semua Muslimah AS Mau Jadi "Hijaber"

Rep: Agung Sasongko/ Red: Citra Listya Rini
Muslimah AS. Ilustrasi
Foto: fredericksburg.com
Muslimah AS. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tren berhijab modis tengah melanda kalangan Muslimah di Amerika Serikat (AS). Perkembangannya pun cukup dinamis. Zahra Aljabri, seorang hijabers AS, mengatakan tak semua Muslimah AS menerima tren itu. 

Karena untuk tampil modis konskuensinya Muslimah harus mengeluarkan uang dan waktu lebih banyak. "Tapi itu bisa diakali ketika Anda bisa mengutak-atik gaya berbusana sendiri," kata dia seperti dikutip The Star Tribune, Selasa (7/5).

Bagi Zahra yang menyenangi fesyen tentu masalah itu bukanlah hal besar. Ia bisa menghabiskan banyak waktu untuk membaca atau berbicara dengan kalangan mode guna menciptakan tren. 

"Aku harus tahu perkembangan fesyen," ujar Zahra. Di sisi lain, bagi yang tidak begitu senang dengan fesyen menganggap hal itu akan menanggalkan syariah. Jadi, mereka memilih untuk tidak memodifikasinya.