Kamis 09 May 2013 02:29 WIB

E2I Optimis Kinerja Keuangan Membaik

Batubara
Foto: Geokem.com
Batubara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski dibayang-bayangi krisis ekonomi global yang diiringi dengan turunnya harga komoditas batubara, namun PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (E2I), yang di bursa dikenal dengan ticker CNKO, masih mampu memberikan kinerja keuangan yang cukup baik.

PT E2I hari ini secara resmi mengumumkan hasil pencapaian kinerja keuangan selama kuartal pertama tahun 2013, yang menunjukkan pertumbuhan yang baik khususnya di pendapatan usaha Perseroan. Pada kuartal pertama tahun 2013, E2I mencatatkan pendapatan sebesar Rp 510,792,362,000,- atau naik 3,9 persen pada periode yang sama tahun lalu di Q1 2012, dimana pendapatan di tahun tersebut masih proforma yang berada pada posisi Rp 491,361,501,000,-.

Pada Q1 2013 E2I membukukan keuntungan 25 milyar meningkat dibandingkan periode sebelumnya pada 2012 saat masih stand-alone yang rata-rata 20 milyar per kuartal. EBITDA juga mengalami kenaikan menjadi 65 milyar pada Q1 2013 dari rata-rata 43 milyar per kwartal di tahun 2012.

Henry Halomoan Sitanggang President Director PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk, mengatakan melalui right issue Desember 2012 perusahaan berhasil mengakuisisi perusahaan target untuk pengembangan perseroan.

Progress PUT II, PT Sekti Rahayu Indah (SRI) saat ini sedang melakukan  pengembangan tambang batubara berupa penambahan conveyor belt, hauling road, dan terminal batubara. Diharapkan dengan selesainya pembangunan infrastruktur, perseroan dapat melakukan eksploitasi lahan batubara yang dimiliki.

Rencananya tambang batubara tersebut akan beroperasi pada tahun ini yang memiliki sumberdaya terukur sebesar 48.000.000 ton di 400 Ha dari total luas konsesi yang dimiliki oleh Perseroan (2721 Ha). “Kami berharap di tahun ini tambang tersebut akan dapat segera berproduksi,” terang Henry.

Sedangkan pada PT Truba Dewata Guna Prasana (TDGP) dan PT Korporindo Guna Bara (KGB), hingga saat ini masih melakukan pengembangan terminal batubara di Kalimantan Selatan, yaitu pembangunan infrastruktur transportasi yang menghubungkan dermaga penimbunan TDGP ke terminal utama Perseroan, sebagai fasilitas terminal batubara yang terintegrasi. Diharapkan terminal TDGP dan KGB akan dapat mencapai volume pemuatan batubara sebesar total 12 juta ton per tahun.

E2I juga berencana mengoperasikan PLTU Rengat (2x7MW) dan PLTU Tembilahan (2x7MW) yang semuanya berada di provinsi Riau. Diharapkan dapat beroperasi pada kwartal 3 tahun 2014. Henry berharap dengan segera beroperasinya dua PLTU, TDGP dan SRI tersebut, margin perseroan akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement