REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Djohar Arifin Husin, menyayangkan ulah tidak tertib suporter Tanah Air hingga berujung sanksi yang diberikan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) kepada Indonesia.
‘’Ini merupakan pelajaran pahit bukan hanya pada pengurus PSSI tapi juga kepada seluruh penonton di Indonesia,’’ kata Djohar, kepada wartawan di Kantor PSSI, Selasa (21/5).
Djohar menilai aksi anarkis tidak sepatutnya dilakukan oleh suporter Indonesia. Karena itu, ia berharap para supporter lebih santun lagi dalam mendukung tim kesayangannya berlaga.
''Saya mohon kepada penonton untuk tidak rusuh terutama untuk pertandingan melawan Belanda pada 7 Juni 2013 mendatang,'' katanya. ''Tunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia tempat yang aman untuk tim-tim luar bertanding di Indonesia.''
Indonesia dikenai sanksi denda senilai 15 ribu dolar AS akibat dua kesalahan. Kesalahan pertama saat para suporter Indonesia menyalakan petasan dan pelemparan botol di laga kontra Arab Saudi pada 23 Maret 2013.
Kesalahan kedua adalah pelanggaran berulang pada empat pertandingan sebelumnya melawan Australia, Timor Leste, Macau, dan Singapura pada 2012 lalu.
Indonesia juga dikenai sanksi larangan tampil tanpa penonton. Sanksi tersebut akan diberlakukan pada laga lanjutan babak kualifikasi Piala Asia Grup C pada 15 Oktober mendatang.