Kamis 23 May 2013 14:51 WIB

Ibunda Almasih Wanita yang Dimuliakan Allah SWT

Gurun pasir (ilustrasi)
Foto: .free-extras.
Gurun pasir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Agustiar Nur Akbar

Kaum wanita memiliki sejarah panjang yang cukup kelam. Keberadaan mereka dimarginalkan dan posisi mereka dinomorduakan. Bagi orang-orang Yahudi wanita martabat mereka tidak lebih dari seorang budak.

Seorang ayah berhak menjual anak perempuannya jika ia tidak mempunyai seorang anak. Ketika wanita haid mereka tidak boleh makan bersama, karena mereka adalah najis.

Dalam tradisi bani Israil pengurus baitul makdis selalu diserahkan kepada kaum laki-laki. Kala itu pengurus baitul makdis adalah tugas terhormat dan sangat mulia. Tidak sembarang orang boleh dan bisa melakukannya. Belum ada sejarahanya pengurus baitul makdis itu wanita. Sampai lahir seorang wanita yang Allah lebihkan ia dari wanita seluruh dunia di masanya.

Kisah ini bermula ketika istri Imran tengah mengandung dan ia bermunajat kepada Allah SWT. Istri imran bernadzar jika anak yang di dalam kandungannya kelak lahir. Maka ia akan serahkan untuk menjadi pengurus baitul makdis lillahi ta’ala.

Namun ternyata anak yang dilahirkannya bukanlah seorang anak laki-laki seperti yang diharapkannya. Itu tidak menjadikannya urung niat untuk menjadikan anaknya sebagai pelayan baitul makdis.

Kemudian ia beri nama anak tersebut Maryam. Maryam adalah bahasa Ibrani yang berati seorang ahli ibadah yang taat lillahi ta’ala. Istri Imran pun memohon kepada Allah agar anaknya dimuliakan dan dilindungi dari gangguan setan yang terkutu. Harapan dalam doa istri Imran tersebut dikabulkan oleh Allah swt.

“Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakaria pemeliharanya. Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya.

Zakaria berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.” (Q.S Ali Imran [2] : 37)

Allah tinggikan derajat kaum wanita melalui Maryam. Ia adalah wanita pertama dan satu-satunya yang menjadi pelayan baitul makdis. Allah SWT jadikan Maryam wanita terbaik di seluruh dunia pada zamannya. Sebagian ulama tafsir menyebutkan Maryam adalah wanita tercantik di zamannya.

“Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu).” (Q.S Ali Imran [2] : 37)

Tidak sampai di situ, Maryam adalah wanita terpilih yang Allah SWT anugerahkan seorang anak langsung dari kalimat-Nya. Tanpa melalui proses biologis yang alami.

“(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah SWT menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).” (Q.S Ali Imran [2] : 45)

Penciptaan Nabi Isa as ini seperti penciptaan Nabi Adam as. Kisah ini ada dalam Alquran kitab yang dibawa oleh Nabi Muhamad shalallahu ‘alaihi wasalam. Wallahu a‘lam bi showab.

Penulis adalah santri di Al-Azhar Syarif Kairo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement