REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono mengatakan perbankan tidak akan serta merta menaikkan suku bunga dana dan kredit meskipun suku bunga acuan (BI rate) mengalami kenaikan.
"Dulu dipersoalkan bahwa saat suku bunga acuan turun, bunga bank tidak turun dengan arah yang sama. Jadi kalau bunga acuan naik, saya proyeksikan bunga dana dan kredit tidak akan serta merta naik," kata Sigit dijumpai seusai menghadiri pengucapan sumpah Agus Martowardojo sebagai Gubernur BI di hadapan Ketua Mahkamah Agung, di Jakarta, Jumat (24/5).
Menurut Sigit selama ini ada posisi yang kaku antara pengaruh suku bunga acuan terhadap bunga dana dan kredit. Selain itu, kata dia, pada akhirnya kenaikan atau penurunan suku bunga dana dan kredit tetap akan ditentukan persaingan perbankan.
"Jadi bunga bank tidak akan langsung naik, karena persoalannya tetap persaingan antarperbankan. Misalnya bank lain bunga kredit lebih rendah, maka dari pada di tinggal nasabah, maka bank lain tidak menaikkan," ujar dia.
Sementara Sigit menilai sebaiknya ada sedikit kenaikan pada tingkat suku bunga acuan (BI rate) sebagai sinyal menjawab ekspektasi kenaikan inflasi. "BI rate kan belum berubah, logikanya kan BI rate itu komponennya dari ekspektasi inflasi, menurut saya harusnya naik sedikit lah," kata Sigit.