Ahad 13 Apr 2025 18:07 WIB

Rusia Yakin Hubungan Ekonominya dengan China Menguat Akibat Perang Dagang AS

Perdagangan China dengan Rusia naik 1,9 persen pada 2024.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Presiden China Xi Jinping, kanan, dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertukar dokumen usai upacara penandatanganan dalam pertemuan mereka di Beijing, Tiongkok, pada Kamis, 16 Mei 2024.
Foto: Sergei Bobylev, Sputnik, Kremlin Pool Photo v
Presiden China Xi Jinping, kanan, dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertukar dokumen usai upacara penandatanganan dalam pertemuan mereka di Beijing, Tiongkok, pada Kamis, 16 Mei 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko mengatakan, "perang dagang" yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) dapat memperkuat hubungan ekonomi negaranya dengan China. Beijing diketahui menjadi pihak yang paling dibidik dalam pemberlakuan kebijakan tarif terbaru Presiden AS Donald Trump.

"Saya setuju dengan penilaian ini," ujar Rudenko ketika ditanya pendapatnya tentang pernyataan Utusan Khusus Rusia Boris Titov sebelumnya bahwa kebijakan tarif Donald Trump akan memperkuat hubungan ekonomi antara Rusia dan China, dilaporkan laman kantor berita Rusia, TASS, Ahad (13/4/2025).

Baca Juga

Menurut Rudenko, kerja sama Moskow dengan Beijing berkembang di berbagai bidang. "Jadi sulit untuk memilih area keterlibatan tertentu di sana," ucapnya.

"Namun demikian, saya yakin prospek kami sangat bagus dan kami akan mencapai rekor tertinggi lainnya dalam omzet perdagangan kami," tambah Rudenko.

Pada akhir Januari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping sempat melakukan percakapan virtual video. Pada kesempatan tersebut, Putin menyampaikan bahwa perdagangan bilateral Rusia-China meningkat tujuh persen pada rentang Januari-November 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilainya mencapai 245 miliar dolar AS.

Putin mengatakan China adalah mitra dagang utama Rusia. Sementara Rusia adalah mitra dagang terbesar kelima China.

Menurut data bea cukai China, perdagangan dengan Rusia naik 1,9 persen pada 2024 dibandingkan tahun 2023. Nilainya mencapai rekor tertinggi sebesar 244,81 miliar dolar AS. Impor dari Rusia hampir tidak berubah dengan nilai sebesar 129,32 miliar dolar AS. Sementara ekspor ke Rusia naik 4,1 persen menjadi 115,49 miliar dolar AS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement