REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petani cengkeh menyoroti angka produksi yang stagnan. Sejak tahun 2011, produksi cengkeh domestik hanya mencapai 60 ribu hingga 70 ribu per tahun. Padahal kebutuhan cengkeh berada pada kisaran 90 ribu hingga 120 ribu dalam tiga tahun terakhir.
"Tahun ini diperkirakan produksi cengkeh menyusut sebanyak 5 persen karena kekurangan lahan," ujar Ketua Umum Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI) Soetardjo, Selasa (28/5).
Minimnya produksi menyebabkan harga cengkeh naik. Harga cengkeh per 2012 lalu mencapai Rp 120 ribu per kilogram (kg). Tahun sebelumnya, harga cengkeh mencapai Rp 111 ribu per kg.
Dalam keadaan normal, cengkeh dihargai Rp 60 ribu hingga Rp 80 ribu per kg. Soetardjo mengatakan diperlukan upaya untuk menaikkan produktivitas melalui strategi intensifikasi dan rehabilitasi tanaman. Hal ini penting agar terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran dalam negeri.
Di sisi lainnya, terjadi peningkatan permintaan cengkeh dari pabrik rokok. Kenaikan permintaan diperkirakan terus terjadi pada beberapa tahun mendatang. Pada tahun 2015, volume permintaan diproyeksikan mencapai 130 ribu ton.
Sementara itu, Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar Kementerian Pertanian, Azwar Abubakar mengatakan harga cengkeh yang tinggi tidak memberikan pengaruh signifikan pada industri rokok. Jenis industri ini menurutnya memiliki pasokan bahan baku dalam jumlah cukup hingga tiga tahun mendatang.
Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Gamal Nasir menambahkan produksi cengkeh nasional kini hanya mencapai 260 sampai 360 kg per hektare (ha). Padahal tiga tahun sebelumnya, produksi cengkeh bisa mencapai 500 hingga 600 kg per ha.
Penurunan produksi ini disumbang oleh berbagai aspek, yaitu perubahan iklim, ketiadaan bibit unggul dan keterbatasan sarana dan prasarana pertanian dan penyusutan lahan produksi. "Banyak tanaman cengkeh yang sudah sangat tua," ujarnya.
Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, penyusutan lahan cengkeh sudah terjadi sejak tahun 1987 hingga sekarang. Saat itu luas areal tanaman cengkeh mencapai 740 ribu per ha. Kemudian pada tahun 2000, luas areal tanaman cengkeh merosot tajam hingga hanya 415 ribu per ha. Kini luas areal cengkeh hanya 470 ribu ha dengan produksi sebesar 84,8 ribu ton.